Kisah Kesetiaan Daniel Agger

Namun Agger menolak kesempatan mendapatkan banyak trofi serta garansi gaji yang tinggi dari Barcelona, ia lebih memilih untuk kembali ke kampung halamannya membela Brøndby IF, klub pertamanya yang juga klubnya sebelum ke Liverpool. Mungkin memang itulah keputusan terbaik yang harus Agger ambil, kecintaannya terhadap Liverpool membuat dirinya tak sanggup untuk pindah ke klub rival. Bahkan sebenarnya Agger sendiri tidak ingin hengkang dari Liverpool, namun karena dirinya merasa sudah 'tidak dibutuhkan' lagi, Agger dengan berat hati memutuskan pindah ke klub masa kecilnya.
Agger memulai karirnya sepakbolanya di Rosenhøj BK, sebuah tim lokal kecil yang sering menyumbang pemain untuk Brøndby. Singkat cerita, tahun 1996, saat usianya menginjak 11 tahun, Agger mendapatkan panggilan untuk memperkuat Brøndby. Di sini, karirnya berkembang, dirinya berhasil meraih trofi Liga Denmark 2004-05 dan Denmark Cup ditahun yang sama bersama Brøndby.
Karirnya yang semakin cemerlang membuat klub asal Inggris tertarik untuk mendatangkan Agger. Tawaran dari klub yang saat itu menjadi juara bertahan Liga Champions tentu tidak bisa ditolak oleh Agger, dengan mahar enam juta poundsterling menjadikannya pemain Denmark termahal yang dijual ke klub asing pada saat itu. Tujuh tahunnya bersama Liverpool membuktikan Agger punya hubungan spesial dengan klub ini, tattoo bertuliskan 'YNWA' di jari tanggannya juga menegaskan kalau Agger menjadikan Liverpool sebagai bagian dari hidupnya.

Mengerti akan resiko dirinya tidak bermain di klub besar Eropa, Daniel Agger seolah sudah mempersiapkan masa depannya jika suatu hari nanti ia sudah tidak lagi bermain sepakbola. Yang ia lakukan tentunya harus mencari pekerjaan sampingan diluar pesepakbola. Namun jalan yang diambil oleh Agger bukan menjadi pandit sepakbola atau pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan sepakbola. Ia lebih memilih untuk mendirikan sebuah perusahaan di kampung halamannya, dimana perushaan tersebut menyediakan jasa pembersihan saluran pembuangan, yang lazim disebut sebagai penyedot WC kalau di Indonesia.
Perusahaan tersebut bernama KloAgger. Nama KloAgger sendiri disinyalir berasal dari gabungan dua kata antara 'Clogged' dan Agger, dimana Clogged dalam bahasa Inggris artinya tersumbat. Kabar yang beredar mengatakan kalau Agger setidaknya sudah memberikan kucuran dana sebesar 400.000 poundsterling untuk perushaan yang kini dijalankan oleh adiknya, Rune Rasmussen.
"Agger bisa saja menyimpan uang nya di luar negeri, yang mana biaya pajaknya murah, namun ia lebih memilih untuk berinvestasi di Denmark untuk membuka lapangan pekerjaan. Uang sekitar 400.000 poundsterling sudah ia investasikan. Saya harap perusahaan ini bisa menjadi salah satu industri terbesar." ucap Rasmussen.
Dilansir dari halaman website resmi KloAgger. Perusahaan ini menawarkan berbagai jasa yang berkaitan dengan masalah di saluran pembuangan. Baik untuk skala yang kecil maupun untuk skala yang besar.

Tattoo Artist juga bisa menjadi opsi lain bagi Agger untuk menghabiskan masa pensiunnya. Karena diluar menjadi pesepakbola bola, Agger juga merupakan seniman pembuat tatto yang handal dan bersertifikat. Namun jalan pertama yang diambil oleh Agger ialah mendirikan perusahaan KloAgger, setidaknya ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang tinggal di kampung halamannya itu.