Header Ads

Luis Enrique Sempat Bermain Untuk Real Madrid

Lahir dan besar di kota Gijon, Spanyol, Luis Enrique juga memulai karir sepakbolanya di klub lokal Sporting de Gijon. Diklub inilah julukan Lucho muncul untuk dirinya. Tahun 1991, Lucho pindah ke Real Madrid setelah menghabiskan waktu enam tahun di akademi dan klub Sporting Gijon. Sporting terpaksa menjual Enrique yang telah mencetak 14 gol dari 36 pertandingan karena saat itu pihak klub sangat membutuhkan uang.

Awal tahun 1995, tepatnya tanggal 7 Januari Real Madrid berhasil mengalahkan Barcelona 5-0 di Bernabeu, dimana salah satu golnya dicetak oleh Luis Enrique. Dengan penuh rasa bahagia, ia berselebrasi usai mencetak gol ke klub yang ternyata akan menjadi klub yang lebih ia cintai nantinya.

Sinar Enrique bertahan tak sampai setahun di Real Madrid, akhir tahun 1995 dirinya tak lagi mendapat tempat utama di tim. Puncaknya tahun 1996, setelah kontraknya habis Enrique menyebrang ke klub rival FC Barcelona dengan status free transfer.

Penggemar Barcelona awalnya ragu dengan kedatangan pemain dari klub rival tersebut, perlahan tapi pasti Enrique membuktikan bahwa ia bisa mendapatkan hati para cules. Salah satunya ketika Enrique pernah dipercaya menjadi kapten Barcelona.

Kepindahannya ke klub rival tentu menjadi sebuah kontroversi dimata penggemarnya pada saat itu di Real Madrid, contohnya ketika Enrique kembali ke Bernabeu dengan jersey yang berbeda, dirinya mendapatkan reaksi ketidaksukaan dari para mantan fans nya tersebut. Hal tersebut justru dijadikan Enrique sebagai motivasi.

Tidak hanya ditahun 1995 lalu saat mengenakan jersey Real Madrid, ketika berseragam Barcelona pun Enrique pernah mencetak gol di laga El Clasico. Salah satu yang menjadi favoritnya adalah ketika Enrique mencetak gol di kemenangan 3-2 Barcelona atas Real Madrid musim 1997-98. Enrique berselebrasi dengan penuh semangat dihadapan publik Bernabeu. Tentu hal tersebut membuat fans Real Madrid geram, tak sedikit dari mereka yang melemparkan sesuatu ke lapangan saat Enrique melakukan selebrasi.

Dalam sebuah kesempatan Enrique sempat berkata bahwa dirinya tak memiliki memori indah di Real Madrid, menurut Enrique karirnya di Real Madrid seperti halnya pertandingan pra-musim, sebelum dirinya bermain di kompetisi sebenarnya bersama Barcelona. Ia juga sempat mengatakan, ketika melihat dirinya berseragam warna putih di televisi, Enrique merasa aneh dengan hal tersebut, menurutnya merah dan biru lebih cocok untuk dirinya.

Tak hanya dengan fans, Enrique juga sempat mengalami konflik dengan pemain Real Madrid. Salah satunya ketika tahun 2003. Puyol yang sedang mencoba merebut bola dari Zidane malah mendapat sikutan dari Zidane hingga dirinya terjatuh kesakitan, Enrique yang melihat hal tersebut langsung mendatangi Zidane, kemudian keduanya saling beradu argumentasi. Hal tersebut memancing emosi pemain lain, namun tak sedikit pula yang memilih untuk melerai konflik tersebut.

Uniknya, tahun 2014 Enrique diangkat menjadi pelatih Barcelona, dan dua tahun kemudian Zidane juga diangkat menjadi pelatih Real Madrid. Keduanya akan kembali bertarung namun diposisi berbeda, bukan sebagai pemain di dalam lapangan, tetapi bertarung sebagai pelatih di pinggir lapangan.
Diberdayakan oleh Blogger.