Starting XI Lille All-Star: Line Up Pemain-Pemain Bintang yang Pernah Memperkuat Lille

Musim 2010/11 menjadi salah satu musim emas Lille, dimana saat itu Eden Hazard dkk. berhasil menjuarai Ligue 1. Gelar tersebut menjadi gelar liga ketiga Lille, sekaligus menjadi yang terakhir, karena hingga sekarang Lille belum bisa merasakan lagi menjuarai Ligue 1. Tak mengherankan memang jika Lille berhasil menjuarai Ligue 1 kala itu, karena dimusim 2010/11 Lille sedang diperkuat oleh bibit-bibit muda yang kini menjadi bintang-bintang lapangan hijau. Mulai dari segi penyerangan hingga pertahanan, bahkan sampai posisi kiper pun, saat itu diisi oleh pemain berbakat.
Di barisan depan Lille ada nama Gervinho, Eden Hazard, dan Moussa Sow. Sementara di area tengah, ada duet Yohan Cabaye serta Idrissa Gueye. Sedangkan pos pertahanan dijaga duo Perancis Adil Rami dan Mathieu Debuchy, ditambah oleh Mickaël Landreau yang menjadi benteng terakhir pertahanan Lille di bawah mistar. Nama-nama yang disebutkan diatas adalah daftar pemain yang bermain di Lille pada musim 2010/11, belum termasuk Dimitri Payet dan nama lain yang bermain untuk Lille di musim-musim berikutnya. Bahkan belum termasuk pemain-pemain yang sempat bermain di musim sebelumnya. Dan berikut ini merupakan starting Line up all-star Lille, dihuni oleh pemain-pemain bintang yang sempat memperkuat klub tersebut dan kini masih aktif bermain.
1. Vincent Enyeama
Meskipun usianya tak lagi muda, Vincent Enyeama masih sering dipercaya untuk menjadi penjaga gawang utama. Namun, pada awal kedatangannya ke Lille tepatnya di tahun 2011, Enyeama masih jarang mendapatkan waktu bermain, ia sempat dipinjamkan ke Maccabi Tel Aviv di tahun 2012 hingga 2013.
Setelah kontrak peminjamannya habis bersama Maccabi Tel Aviv, sekembalinya ke Lille, Enyeama justru lebih sering mengisi line up. Bahkan ia menjadi pilihan pertama bagi Rene Girard, pelatih Lille saat musim 2013-14 berlangsung. Kesempatan ini langsung dimanfaatkan Enyeama, dimana dirinya sempat menjaga gawangnya dari kebobolan alias clean sheets selama 11 pertandingan beruntun di Ligue 1. Akhirnya sejak saat itu, ia menjadi pilihan utama klub Lille sebagai penjaga gawang. Di karir internasional, Enyeama memegang rekor sebagai pemain dengan caps terbanyak bagi timnas Nigeria dengan 102 pertandingan.
2. Stephan Lichtsteiner
Musim 2004-2005 tepatnya saat musim panas 2005, Stephan Lichtsteiner datang ke Lille sebagai satu dari lima pemain asal Swiss yang bermain di Ligue 1. Dimusim pertama kedatangannya, Lichtsteiner sudah menjadi pemain reguler klub tersebut dan berhasil ikut membawa Lille menjadi juara tiga Liga Champions dimusim yang sama. Berkat penampilan impresifnya bersama Lille dan juga bersama timnas Swiss di Euro 2008, ia mendapatkan tawaran bermain dari PSG dan Everton, namun ia lebih memilih untuk menandatangani kontrak empat tahun bersama Lazio.
3. Lucas Digne
Lucas Digne adalah produk hasil didikan langsung dari akademi Lille, ia menandatangani kontrak dengan tim profesional Lille pada tahun 2010. Namun debutnya baru berlangsung saat pertandingan melawan Sedan di ajang Coupe de La Ligue 26 Oktober 2011. Di tahun 2013, Digne dibeli oleh PSG dengan harga 15 juta euro. Namun, karena jarang diberi kesempatan bermain dirinya dipinjamkan semusim ke AS Roma, sebelum akhirnya dibeli oleh raksaksa spanyol Barcelona pada 2016.
4. Simon Kjaer
Simon Kjær bermain seabgai bek tengah dan berasal dari Denmark, ia merupakan produk didikan akademi Midtjylland dan sempat bermain untuk klub senior Midtjylland, kemudian hengkang ke Palermo juga Wolfsburg. Sedari dulu bakatnya memang sudah terlihat, ketika masih membela Palermo, Kjaer berhasil mendapatkan penghargaan Danish Talent of the Year 2009, mengalahkan talenta Denmark lainnya yang saat itu memang sedang dalam performa terbaik mereka, yakni Nicklas Bendtner dari Arsenal, dan Christian Eriksen bersama Ajax. Bukan cuma itu, ditahun 2010, giliran penghargaan Danish Footballer of the Year yang berhasil ia dapatkan.
Hal tersebut akhirnya membuat beberapa klub Eropa seperti Manchester United, Juventus, Manchester City, Wolfsburg, dan Tottenham tertarik untuk mendatangkan Kjaer. Namun keberuntungan ada di tangan Wolfsburg, ia berhasil mendapatkan Kjaer dengan harga yang berhasil memecahkan rekor transfer termahal pemain Denmark di dunia.
Namun performanya di Wolfsburg tak seperti yang diharapkan, meskipun dimusim pertamanya ia bermain cukup baik, namun dimusim kedua yang ia rasakan justru berbeda, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain tiga kali dimusim tersebut. Lebih dari itu, ia bahkan dipersilahkan oleh pelatih Wolfsburg pada saat itu untuk meninggalkan klub.
Sebelum meningglkan Wolfsburg, Kjaer sempat dipinjamkan ke klub ibukota Italia, AS Roma. Usai masa pinjamannya di Roma habis, Kjaer tidak punya keinginan untuk kembali ke Wolfsburg. Lille pun akhrinya menjadi tempat berlabuh Kjaer, di Lille performanya kian membaik. Dirinya sempat menjadi bek terbaik pada musim 2013-14, dan berhasil masuk dalam jajaran Ligue 1 Team of the Season dimusim yang sama.
5. Dante
Pemain yang memiliki nama panjang Dante Bonfim Costa Santos ini memang pernah menjadi bagian dari klub Lille, meskipun hanya sempat mencatatkan 12 pertandingan, sebelum akhirnya bermain di Liga Belgia bersama Charleroi dan Standard Liege. Usai dari Belgia, Jerman menjadi destinasi Dante berikutnya untuk mencari keberuntungan. Di Bundesliga, total ada tiga klub berbeda yang pernah diperkuat Dante, mulai dari Borussia Monchengladbach, raksaksa Bayern Munchen, hingga akhirnya Wolfsburg. Usai dari Jerman, Dante kembali ke Perancis, namun ia tidak memperkuat klub lamanya Lille, Dante memperkuat Nice mulai tahun 2016.
6. Yohan Cabaye
Kalau secara angka, musim 2009/10 nya bersama Lille bisa dibilang merupakan musim terbaik dalam karir Yohan Cabaye. Bagaimana tidak, dimusim tersebut Cabaye berhasil mencetak 15 gol juga memberikan 10 assist, catatan terbaik diantara musim-musim lainnya dalam karir Cabaye.
Lille memang menjadi klub pertama dalam karir profesionalnya, dimana Cabaye sudah bergabung dengan akademi Lille sejak tahun 1998. Penampilannya yang menakjubkan bersama Lille, membuat salah satu klub asal Inggris yakni Newcastle United tertarik untuk mendapatkannya. Keinganan tersebut baru terealisasi ditahun 2011, dimana pada akhirnya Cabaye resmi ke Newcastle.
Selama karir sepakbolanya Cabaye memang sering bolak-balik dari Perancis ke Inggris. Setelah hengkang dari Lille ke Newcastle, dan menghabiskan waktu sekitar tiga tahun bersama The Magpies, Cabaye kembali ke Perancis memperkuat PSG. Hingga akhrinya kembali lagi ke Inggris untuk bergabung dengan Crystal Palace.
7. Joe Cole
Setelah bermain untuk dua klub kampung halamannya, yakni West Ham United dan Chelsea, Joe Cole menghabiskan musim-musim selanjutnya di Liverpool. Meskipun sudah mendapatkan gaji yang cukup tinggi pada waktu itu, dan diberi kesempatan menggunakan no. punggung 10, Joe Cole mengaku tidak memiliki chemistry yang baik dengan klub maupun fans. Cole pun akhirnya dipinjamkan ke Lille untuk satu musim penuh. Masa peminjamannya berjalan dengan baik, dimana Cole sempat mencetak hattrick untuk klub tersebut. Usai kontraknya habis bersama Lille, Cole kembali ke Liverpool, namun musim-musim berikutnya di Liverpool berjalan tak begitu baik. Hingga akhirnya ditahun 2013, Cole hengkang dan ia memilih untuk kembali ke klub pertamanya, West Ham United.
8. Dimitri Payet
Kurang pas rasanya jika tidak memasukkan nama Dimitri Payet dalam daftar ini. Nasibnya kini Payet berhasil menjadi pemain paling penting West Ham United, dirinya juga ikut andil dalam membawa timnas Perancis menjadi runner-up pada ajang Piala Euro 2016. Namun jauh sebelum itu, Dimitri Payet sempat membela klub Lille dari tahun 2011 hingga 2013. West Ham merupakan klub non-Perancis pertamanya yang pernah ia bela, sebelum ke West Ham, Payet memang hanya bermain dalam skala lokal. Tercatat, dari enam klub yang pernah dibela Payet dalam karir profesional enam diantaranya berasal dari Perancis. Yakni diawali dari AS Excelsior, Nantes, Saint-Étienne, Lille, kemudian Marseille. Bersama Lille Payet berhasil mencetak 19 gol dari 94 pertandingan.
9. Eden Hazard
Satu lagi bintang Premier League yang pernah memperkuat Lille. Ialah Eden Michael Hazard, pemain yang kini sukses menjadi salah satu gelandang terbaik bersama Chelsea. Karirnya sebagai pemain Lille sudah dimulai sejak usianya 14 tahun, kala itu ia bergabung dengan akademi Lille. Uniknya, saat Hazard tengah membela Lille, salah satu adiknya yang bernama Thorgan justru bermain untuk Lens, yang merupakan rival abadi klub Lille.
Hazard menghabiskan dua tahun bersama akademi Lille, hingga akhirnya ia berhasil menandatangani kontrak profesional di tahun 2007. Bersama Lille, Hazard berhasil mendapatkan banyak gelar trofi maupun penghargaan pribadi. Dimusim 2010/11 Hazard berhasil membantu rekan-rekannya di Lille untuk mengawinkan gelar Ligue 1 dan Coupe de France. Semasa karirnya di Lille, Hazard juga berhasil mendapatkan penghargaan UNFP Ligue 1 Young Player of the Year untuk dua musim beruntun yakni 2008–09 dan 2009–10. Belum berhenti sampai disitu di musim berikutnya giliran Hazard mendapatkan penghargaan UNFP Ligue 1 Player of the Year lagi-lagi ia berhasil mendapatkannya dua kali secara beruntun (2010–11, 2011–12). Hazard juga sempat merasakan masuk dalam Ligue 1 Team of the Year untuk periode 2009–10, 2010–11, dan 2011–12.
Performanya yang kian meningkat membuat Chelsea tak ragu untuk menyodorkan 32 juta poundsterling kepada Lille untuk seorang Eden Hazard muda. Bersama Chelsea penampilannya jauh lebih cemerlang, penghargaan pribadi lebih sering ia dapatkan. Kini ia menjadi salah satu pemain terbaik di Premier League, sekaligus menjadi idola baru bagi pendukung Chelsea.
10. Gervinho
Gervais Lombe Yao Kouassi, atau yang lebih dikenal sebagai Gervinho memang juga sempat menjadi bagian dari klub Lille. Dirinya mulai bergabung dengan Lille pada tahun 2009, dimusim pertamanya bersama Lille, Gervinho langsung melesat dengan mendulang 13 gol dari 32 pertandingan, angka yang bisa dibilang tidak begitu buruk, jika melihat musim itu merupakan musim pertama bagi Gervinho di Lille. Grafik gol Gervinho bersama bersama Lille justru menunjukkan peningkatan. Di musim keduanya, ia berhasil menambah pundi-pundi golnya dengan 18 gol di semua kompetisi. Sama seperti Hazard, Gervinho juga menjadi bagian tim saat Lille berhasil menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France di tahun 2011. Dengan jumlah lesakan 36 gol dan 21 assistnya untuk Lille, secara statistik, bermain bersama Lille adalah torehan terbaik bagi Gervinho. Dibanding bersama klub-klub lainnya, seperti Beveren, Le Mans, Arsenal, AS Roma, dan Hebei China Fortune.
11. Pierre-Emerick Aubameyang
Meskipun hanya sebagai pemain pinjaman, Aubameyang memang sempat berseragam klub Lille. Aubameyang yang merupakan didikan akademi AC Milan, memang pernah dipromosikan ke tim senior MIlan saat usianya meningjak 19 tahun. Namun sayangnya ia tidak pernah merasakan merumput di ajang resmi bersama tim senior. Auba dinilai belum memiliki pengalaman banyak bersama tim utama. Akhirnya ia dipimjamkan ke beberapa klub untuk bisa beradaptasi dengan gaya permainan tim senior. Perancis menjadi tempat berlabuhnya pemain asal Gabon ini. Tercatat dirinya selalu dipinjamkan ke klub asal Perancis oleh AC Milan. Dimulai dari Dijon, ke Lille, AS Monaco, kemudian ke Saint-Ettiene.
Usai masa peminjamannya habis bersama Saint-Ettiene, Aubameyang akhirnya dipermanenkan oleh klub tersebut. Saat menjadi pemain Saint-Ettiene performanya justru meningkat, hingga akhirnya Auba dibeli oleh Borussia Dortmund. Dan kini menjadi salah satu striker paling tajam di daratan benua biru.
